Bayang Root Bridge
Bayang Root Bridge
4.3
จุดที่น่าสนใจและสถานที่สำคัญอาคารทางสถาปัตยกรรมสะพาน
Travellers' Choice คืออะไร
Tripadvisor มอบรางวัล Travellers’ Choice ให้กับที่พัก สถานที่ท่องเที่ยว และร้านอาหารที่ได้รับรีวิวยอดเยี่ยมอย่างต่อเนื่องจากนักท่องเที่ยวและได้รับการจัดอันดับอยู่ใน 10% แรกของสถานที่ให้บริการยอดนิยมบน Tripadvisor
แนะนำให้แก้ไขเพื่อปรับปรุงสิ่งที่เราแสดง
ปรับปรุงข้อมูลสถานที่ให้บริการนี้คุณกำลังอยู่ในทริปอยู่ใช่ไหม
ช่วยเราค้นหาประสบการณ์ที่มีให้บริการสำหรับคุณ
มีส่วนร่วม
4.3
7 รีวิว
ดีเยี่ยม
3
ดีมาก
3
ธรรมดา
1
แย่
0
แย่มาก
0
Pasya
Pekanbaru, อินโดนีเซีย26 ผลงาน
เม.ย. ค.ศ. 2019 • ครอบครัว
Titian akar adalah jembatan yang berusia lebih dari 100 tahun yang mana tempat wisata alam yang terbuat dari akar pohon beringin yang sudah ada sejak zaman belanda yang tersambung sendiri dengan alami nya
เขียนเมื่อ 11 เมษายน ค.ศ. 2019
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
rent car & tour jogja
ยอกยาการ์ตา, อินโดนีเซีย204 ผลงาน
มี.ค. ค.ศ. 2019 • ธุรกิจ
Setelah panas2 dr pantai Carocok akhirnya kita sampai juga disini kampung puluik-puluik yang mana terdapat jembatan akar, satu satunya jembatan akar yg ada di dunia
เขียนเมื่อ 7 มีนาคม ค.ศ. 2019
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
Vivyanti
Jakarta Indonesia41 ผลงาน
ก.ย. ค.ศ. 2018 • เพื่อนๆ
I learned about this place from a friend. The distance may not be more than 88 km but it took us about 2.5 hours to reach there.
When we reached there, no tourists but just a couple of school kids. Apparently it was not a touristic place or may be not enough publicity
The bridge itself was amazing, it was built out of the roots of a 2 banyan trees and apparently it took 26 years to form a bridge. When i saw this bridge I realized that how wonderful God is with His creation.
Although i was afraid of height.. i did manage to go across.
We also found the best durian i have ever had in this place. How lucky we were.
When we reached there, no tourists but just a couple of school kids. Apparently it was not a touristic place or may be not enough publicity
The bridge itself was amazing, it was built out of the roots of a 2 banyan trees and apparently it took 26 years to form a bridge. When i saw this bridge I realized that how wonderful God is with His creation.
Although i was afraid of height.. i did manage to go across.
We also found the best durian i have ever had in this place. How lucky we were.
เขียนเมื่อ 13 กันยายน ค.ศ. 2018
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
mealbatros B
เมดัง, อินโดนีเซีย73 ผลงาน
ก.ค. ค.ศ. 2016 • ครอบครัว
Titian akar bayang berusia lbh dr 100 tahun..
Sebenarnya objek wisata yg luar biasa unik...
Sayangnya kurang sentuhan pemerintah daerah, jd agak semrawut...
Sebenarnya objek wisata yg luar biasa unik...
Sayangnya kurang sentuhan pemerintah daerah, jd agak semrawut...
เขียนเมื่อ 2 สิงหาคม ค.ศ. 2016
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
marioluigiyoshi
จาการ์ตา, อินโดนีเซีย872 ผลงาน
พ.ค. ค.ศ. 2015 • ครอบครัว
Sumatera Barat mempunyai banyak potensi wisata yang masih sedikit diketahui oleh publik, salah satunya adalah Jembatan Akar. Lokasinya di Painan, memang agak jauh dari kota Padang, tapi kalau memang berencana pergi ke daerah ini, jangan lewatkan Jembatan Akar. Jembatan ini unik dan eksotis karena benar-benar terbuat dari akar tapi sangat kokoh. Jembatan ini dipakai sehari-hari oleh penduduk desa untuk menyeberangi sungai. Sayangnya para pengunjung masih suka membuang sampah sembarangan jadi agak kotor
เขียนเมื่อ 22 พฤศจิกายน ค.ศ. 2015
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
Nila S
15 ผลงาน
ก.ค. ค.ศ. 2014 • ครอบครัว
Jembatan Akar ini terletak di Kab. Pesisir Selatan, Painan, Sumatra Barat. Dari Padang kurang lebih menempuh perjalanan 1,5-2 jam. Kondisi jalan mulus dan pemandangan pesisir yang eksotik sungguh memanjakan mata, terlebih ketika melewati Teluk Kabuang, ketika sudah menasuki daerah Bayang benar-benar bak lukisan dan persis seperti imajinasi ketika membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia tentang sebuah desa dengan pemandangan yang cantik di masa SD dulu.
Jembatan Akar terletak di Kec. Bayang ini pun tak kalah unik dan cantiknya. Untuk menuju tempatnya kita perlu menuruni tangga yang sudah berbalut semen, sayang banyak sampah bekas pembuangan air mineral, dan minuman gelas dari para pengunjung. Ketika meniti jembatan tersebut untuk ke seberang ada rasa gentar, tapi kami sempatkan berhenti di tengah jembatan untuk menikmati pemandangan dan mengabadikan keindahan ciptaan Sang Pemilik Alam Semesta Allah swt. Setelah diseberang lemudian turun menuju sungai di bawah jembatan, pemandangannya sungguh cantik. Kami bertanya pada penduduk lokal mengenai sejarah jembatan akar, rupanya sudah terangkai dari dulu oleh akar pohon mirip beringin yang berada berseberangan di tepi sebuah sungai yg jernih airnya.
Setelah dari jembatan akar kami menuju Pantai Carocok yang indah, letaknya kurang lebih 15 menit perjalanan dari Jembatan Akar. Kami makan di sebuah warung makan di dekat Pantai Carocok, yang sungguh lezat, enak dan murah, dengan bonus view Oantai Carocok di Painan yang cantik sekali.
Jembatan Akar terletak di Kec. Bayang ini pun tak kalah unik dan cantiknya. Untuk menuju tempatnya kita perlu menuruni tangga yang sudah berbalut semen, sayang banyak sampah bekas pembuangan air mineral, dan minuman gelas dari para pengunjung. Ketika meniti jembatan tersebut untuk ke seberang ada rasa gentar, tapi kami sempatkan berhenti di tengah jembatan untuk menikmati pemandangan dan mengabadikan keindahan ciptaan Sang Pemilik Alam Semesta Allah swt. Setelah diseberang lemudian turun menuju sungai di bawah jembatan, pemandangannya sungguh cantik. Kami bertanya pada penduduk lokal mengenai sejarah jembatan akar, rupanya sudah terangkai dari dulu oleh akar pohon mirip beringin yang berada berseberangan di tepi sebuah sungai yg jernih airnya.
Setelah dari jembatan akar kami menuju Pantai Carocok yang indah, letaknya kurang lebih 15 menit perjalanan dari Jembatan Akar. Kami makan di sebuah warung makan di dekat Pantai Carocok, yang sungguh lezat, enak dan murah, dengan bonus view Oantai Carocok di Painan yang cantik sekali.
เขียนเมื่อ 6 มิถุนายน ค.ศ. 2015
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
Yrref W
Jakarta811 ผลงาน
พ.ย. ค.ศ. 2014 • เพื่อนๆ
Terletak di Kecamatan Bayang Utara di Desa Pulut-pulut, Koto Bayang kurang lebih 20 km dari Painan ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan atau sekitar 88 km dari Kota Padang. Perjalanan dari Painan ke Kecamatan Bayang Utara juga sangat menyenangkan karena Anda akan melewati pesisir pantai hingga daerah Selayang Pandang, kemudian berbelok masuk ke perbukitan dan kampung-kampung. Di kiri dan kanan tampak bukit dengan persawahan dan rumah-rumah penduduk kampung, beberapa masih menggunakan atap bagonjong yang merupakan tipe khas bangunan Minangkabau.
Hanya ada tanda kecil berupa tulisan di gapura gang menuju ke perkampungan dimana terletak jembatan atau yang lebih dikenal sebagai Titian Akar yang menghubungkan Desa Pulut-Pulut dan Desa Lubuak SIlau. Konon tercipta dari kepanjangan akalan manusia dan proses alami kedua pohon beringin, sesuai dengan pepatah Minang, "alam takambang jadi guru". Pakiah Sokan disebut sebagai yang membangun jembatan ini bersama beberapa penduduk Desa Puluh-puluh, supaya murid mengaji beliau dari Desa Lubuak Silau dapat menyeberangi S. Batang Bayang - pada tahun 1890 dan baru dapat digunakan pada tahun 1916, supaya cukup kuat untuk dilalui manusia.
Jembatan ini terbentuk dari jalinan dua akar pohon yang tumbuh berseberangan dan .
memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian dari permukaan sungai sekitar 10 meter. Saat ini, kondisinya semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya. Jembatan ini merupakan salah satu andalan wisata Kab. Pesisir Selatan dan Sumatera Barat, serta merupakan suatu fenomena unik yang hampir tidak ada dua nya di dunia.
Hanya ada tanda kecil berupa tulisan di gapura gang menuju ke perkampungan dimana terletak jembatan atau yang lebih dikenal sebagai Titian Akar yang menghubungkan Desa Pulut-Pulut dan Desa Lubuak SIlau. Konon tercipta dari kepanjangan akalan manusia dan proses alami kedua pohon beringin, sesuai dengan pepatah Minang, "alam takambang jadi guru". Pakiah Sokan disebut sebagai yang membangun jembatan ini bersama beberapa penduduk Desa Puluh-puluh, supaya murid mengaji beliau dari Desa Lubuak Silau dapat menyeberangi S. Batang Bayang - pada tahun 1890 dan baru dapat digunakan pada tahun 1916, supaya cukup kuat untuk dilalui manusia.
Jembatan ini terbentuk dari jalinan dua akar pohon yang tumbuh berseberangan dan .
memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian dari permukaan sungai sekitar 10 meter. Saat ini, kondisinya semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya. Jembatan ini merupakan salah satu andalan wisata Kab. Pesisir Selatan dan Sumatera Barat, serta merupakan suatu fenomena unik yang hampir tidak ada dua nya di dunia.
เขียนเมื่อ 25 พฤศจิกายน ค.ศ. 2014
รีวิวนี้เป็นความเห็นหรือทัศนะของสมาชิก Tripadvisor และไม่ใช่ของ Tripadvisor LLC Tripadvisor ทำการตรวจสอบรีวิว
How to get to the Banyang Root Bridge from Padang city? Any interesting attractions nearby or places to stay?
เขียนเมื่อ 25 มกราคม 2025
แสดงผลลัพธ์ 1-1 จาก 1
*ใกล้จะถูกจองหมดแล้ว: จากข้อมูลการจองของ Viator และข้อมูลจากผู้ให้บริการใน 30 วันที่ผ่านมา ดูเหมือนว่าประสบการณ์นี้จะถูกจองหมดแล้วผ่านบริษัท Tripadvisor อย่าง Viator
นี่คือข้อมูลสถานที่ให้บริการของคุณบน Tripadvisor ใช่ไหม
คุณเป็นเจ้าของหรือผู้บริหารสถานที่ให้บริการแห่งนี้ใช่ไหม อ้างสิทธิ์รายชื่อธุรกิจของคุณเพื่อตอบรีวิว อัปเดตโปรไฟล์ และอื่นๆ อีกมากมายได้ฟรี
อ้างสิทธิ์ในข้อมูลสถานที่ให้บริการของคุณ